Community Coffee
Nama itu menarik perhatian di laman Zomato beberapa waktu lalu. Hmm hampir setahun lalu, sedang bosan dan niat cari tempat baru. Browsing sana, browsing sini, terus sampailah ke entah warung kopi apa namanya, dan eternyata sudah tersulap jadi area pesantren. Ngek ngok, appsnya kudet. Terus, sekian meter dari situ, ada Community Coffee. Karena dekat, mari kita jalan kaki saja. *untung malem*
Tibalah di Commcoff itu. Langsung jatuh cinta. #eaaa
Gimana gak jatuh cinta, coba. Ambience, check. Coffee, check. Hospitality, check. Smoker friendly, check. Food, check. Public transport, check. Overall, nice.
Singkat cerita, cafe yang terletak di seberang lotte mart bintaro ini selalu punya cerita seru yang bisa dibagi (baca:kopi enak). Yang paling saya senangi dari cafe mungil ini adalah passionnya. Why, passion?
Baristanya selalu bersemangat menghadapi pelanggan. Ini penting apalagi buat yang cerewet kayak saya. Mereka hobi mengulik kopi enak. Trust me, pilihan kopinya cukup beragam dan seleranya bagus. Another passion yang ditunjukkan cafe ini, ketika mereka mengganti Appia II jadi Lamarjoko jreng, dan ketika Mazzer jadi Piktoria mitos. Lalalala~ they’re so serious, man! Baristanya belom ganti2. Saya menyaksikan sendiri kemajuan penyeduh kopi di warung itu. Dalam setahun.
Bahagia itu sederhana. Melihat semangat yang ada pada seseorang itu menyenangkan. Baru seseorang, apalagi dua orang?! Yap, di kopicop itu ada 2 orang penyeduh kopi yang selalu bersemangat! Entah kemajuan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya ?
Jadi, foto ini adalah kenorakan yang terjadi akibat kebahagiaan berlebihan. Anggap saja foto ini jadi pengingat diri untuk lebih bersemangat menghadapi sekelumit kejadian hidup. Mereka juga pernah down, saat api sekeluarga hadir di tengah-tengah melahap semangat mereka. Tapi mereka berhasil mengatasi semuanya dan kembali bersemangat untuk beraktivitas! #jangankasihkendor #specialtycoffee @communitycoffeeid #bukaniklan
@30haribercerita #30haribercerita#30hbc1703